bahasa fenisia bahasa Inggris
Contoh
- Hebrew is classed with Phoenician in the Canaanite subgroup, which also includes Ammonite, Edomite, and Moabite.
Bahasa Ibrani digolongkan bersama bahasa Fenisia dalam subgrup Kanaan, yang juga meliputi bahasa Amon, Edom, dan Moab. - The Early Iron Age in Northern Mesopotamia also saw a gradual spread of alphabetic writing in Aramaic and Phoenician.
Zaman Besi Awal di Mesopotamia utara juga ditandai dengan penyebaran berangsur tulisan alfabet dalam bahasa Aram dan bahasa Fenisia. - During the early 1st millennium, the Phoenician language was spread throughout the Mediterranean by Phoenician colonists, most notably to Carthage in today's Tunisia.
Selama awal milenium pertama, bahasa Fenisia disebarkan ke seluruh Mediterania oleh penjajah Fenisia , terutama ke Carthage di Tunisia sekarang. - The Northwest Semitic languages formed a dialect continuum in the Iron Age (1200–540 BCE), with Phoenician and Aramaic on each extreme.
Bahasa-bahasa Semit Barat Laut membentuk suatu keberlangsungan (continuum) dialek pada Zaman Besi (1200–540 SM), dengan bahasa Fenisia dan Aram pada masing-masing ujungnya. - Phoenician, together with Punic, is primarily known from approximately 10,000 surviving inscriptions, supplemented by occasional glosses in books written in other languages.
Bahasa Fenisia, bersama-sama dengan bahasa Punisia, terutama dikenal dari sekitar 10.000 prasasti yang terlestarikan, ditambah dengan sejumlah gloss di dalam buku-buku yang ditulis dalam bahasa lain. - Carthaginians spoke Punic, a variety of Phoenician, which was a Semitic language originating in the Carthaginians' original homeland of Phoenicia (present-day Lebanon).
Masyarakat Kartago berbicara Bahasa Punisia, salah satu variasi Bahasa Fenisia yang merupakan Semit bahasa yang berasal dari tanah air asli masyarakat Kartago dari Fenisia (Libanon modern). - Luwian hieroglyphs were chosen by many of the Syro-Hittite regional kingdoms for their monumental inscriptions, which often appear in bi or tri-lingual inscriptions with Aramaic, Phoenician or Akkadian versions.
Hieroglif Luwia dipilih oleh banyak kerajaan regional untuk prasasti monumental mereka, yang seringkali muncul dengan versi bahasa Aram, bahasa Fenisia, dan bahasa Akkadianya. - Phoenician was a language originally spoken in the coastal (Mediterranean) region then called "Canaan" (in Phoenician, Biblical Hebrew, Old Arabic, and Aramaic), "Phoenicia" (in Greek and Latin), and "Pūt" (in the Egyptian language).
Bahasa Fenisia adalah sebuah bahasa yang dituturkan di pesisir wilayah Mediterania yang kemudian disebut "Kanaan" dalam bahasa Fenisia, Ibrani, Arab kuno, dan Aram, "Phoenicia" dalam bahasa Yunani dan Latin, dan "Pūt" dalam bahasa Mesir. - Phoenician was a language originally spoken in the coastal (Mediterranean) region then called "Canaan" (in Phoenician, Biblical Hebrew, Old Arabic, and Aramaic), "Phoenicia" (in Greek and Latin), and "Pūt" (in the Egyptian language).
Bahasa Fenisia adalah sebuah bahasa yang dituturkan di pesisir wilayah Mediterania yang kemudian disebut "Kanaan" dalam bahasa Fenisia, Ibrani, Arab kuno, dan Aram, "Phoenicia" dalam bahasa Yunani dan Latin, dan "Pūt" dalam bahasa Mesir. - By Hellenistic times, the ancient Greeks identified it as a single planet, which they named after their goddess of love, Aphrodite (Αφροδίτη) (Phoenician Astarte), a planetary name that is retained in modern Greek.
Pada masa Helenistik, bangsa Yunani Kuno mulai menyadari bahwa keduanya merupakan benda yang sama, yang kemudian mereka namai dari dewi cinta mereka, Αφροδίτη (Afrodit, dalam bahasa Fenisia Astarte), yang masih digunakan dalam bahasa Yunani modern.